Filosofinews.com., Makassar (02/04) - Pada momen libur Lebaran dan cuti bersama hari ini, Rabu (2/4/2025), sejumlah wilayah di Tanah Air diguncang gempa bumi. Hingga pukul 19.30 WIB, tercatat tiga gempa menggoyang Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa pertama terjadi pada pukul 07.22 WIB di wilayah Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Gempa bermagnitudo 4,3 itu berpusat di darat, 39 kilometer barat daya Kutacane, dengan kedalaman 60 kilometer. Episenter berada di koordinat 3,19 Lintang Utara (LU) dan 97,61 Bujur Timur (BT). Guncangan dirasakan dengan intensitas MMI III di Kabupaten Aceh Selatan.
Tak berselang lama, pukul 07.29 WIB, gempa kembali mengguncang Provinsi Aceh, kali ini di wilayah Jantho, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Gempa bermagnitudo 3,8 ini memiliki kedalaman 5 kilometer, dengan episenter di koordinat 5,55 LU dan 95,46 BT, atau sekitar 38 kilometer barat laut Jantho. Guncangan dirasakan dengan intensitas MMI II-III di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Selanjutnya, pukul 07.53 WIB, gempa mengguncang wilayah Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Gempa bermagnitudo 4,1 ini berpusat di laut, 90 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 24 kilometer. Episenter berada di koordinat 8,15 Lintang Selatan (LS) dan 107,81 Bujur Timur (BT). Guncangan dirasakan dengan intensitas MMI III di Banjar, Manonjaya, Pamayang, Cikelet, Singajaya, dan Cipatujah.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang bersifat merusak dan dapat terjadi kapan saja dalam waktu singkat. Indonesia termasuk wilayah rawan gempa bumi karena berada di jalur cincin api Pasifik (Ring of Fire).
Menurut WHO, gempa bumi merupakan guncangan hebat dan tiba-tiba di permukaan tanah akibat pergerakan lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Selama periode 1998–2017, gempa bumi menyebabkan sekitar 750 ribu kematian dan berdampak pada lebih dari 125 juta orang di seluruh dunia.
BMKG mendefinisikan gempa bumi sebagai peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam bumi, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Sementara itu, menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat tumbukan antar lempeng, patahan aktif, aktivitas vulkanik, atau runtuhan batuan.
Gempa bumi dapat memicu berbagai dampak seperti likuifaksi, longsor, retakan tanah, kebakaran, hingga tsunami.
Meskipun tak dapat dicegah, gempa bumi dapat dihadapi dengan kesiapsiagaan. Penting untuk memahami prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan saat gempa terjadi. Tindakan tanggap bencana menjadi kunci dalam meminimalkan risiko korban jiwa maupun kerugian materil.
Tulis Komentar