Filosofinews.com., Makassar (22/02) - Aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung selama tiga hari terakhir berujung ricuh di depan Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan A P Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Jumat (21/2/2025) malam.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menjelaskan bahwa bentrokan terjadi setelah warga yang kesal dengan blokade jalan menyerang para demonstran.
"Beberapa warga tidak terima dengan kondisi tersebut dan akhirnya menyerang massa aksi. Ini yang memicu bentrokan antara mahasiswa dan masyarakat," ujar Arya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Arya menambahkan, meski bentrokan berlangsung singkat, saat polisi berusaha mengamankan situasi, beberapa orang dari arah kampus melakukan pelemparan. Polisi pun mengamankan enam orang yang diduga terlibat dalam aksi anarkis, termasuk perusakan fasilitas dan pelemparan bom molotov.
"Kami mengamankan enam orang karena mereka melakukan pelemparan. Saat ini mereka sedang diperiksa untuk mengetahui motif dan perannya dalam kericuhan," jelasnya.
Lebih lanjut, Arya mengungkapkan bahwa mereka yang diamankan kemungkinan bukan mahasiswa, melainkan kelompok tertentu yang sengaja memprovokasi bentrokan. "Kami masih menyelidiki, tapi indikasi awal menunjukkan bahwa mereka bukan mahasiswa, melainkan kelompok anarko," tambahnya.
Ia memastikan tidak ada korban dalam insiden tersebut dan situasi kini telah kembali kondusif. "Tidak ada korban luka, baik dari mahasiswa, warga, maupun petugas kepolisian. Semua sudah aman dan terkendali," tegasnya.
Arya juga menyebut bahwa aksi mahasiswa yang memprotes kebijakan pemerintah telah berlangsung selama tiga hari di Kota Makassar. Untuk mengantisipasi potensi kericuhan, pihak kepolisian telah mengerahkan 1.200 personel gabungan dari Polres, Polsek, Polda, serta Brimob di beberapa titik strategis.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan ini mengakibatkan sejumlah sepeda motor dan fasilitas kampus mengalami kerusakan.
Tulis Komentar